Video Viral Tentang “Scatter Hitam” Kembali Muncul, Netizen Berdebat Soal Fenomenanya

Ketika video pendek tentang “scatter hitam” kembali beredar di media sosial, sebagian besar netizen menganggapnya sekadar hiburan—fenomena viral yang datang dan pergi. Namun, bagi Rangga Aditya, seorang desainer grafis rumahan yang kini memimpin komunitas kreatif kecil bernama BlackDrop Studio, video viral itu justru menjadi titik balik perjalanan hidup dan bisnisnya.

Awalnya, Rangga hanya mengikuti tren. Ia membuat ilustrasi parodi tentang “scatter hitam” dalam gaya komik minimalis. Tidak ada ambisi besar, sekadar eksperimen gaya visual dan pelarian dari kejenuhan pekerjaan freelance yang stagnan. Namun satu hal berubah: komentarnya meledak, karyanya dibagikan ulang ribuan kali, dan ia mulai dikenal sebagai kreator dengan pendekatan unik terhadap konten viral.

Filosofi dari Dunia Permainan Strategi yang Mengubah Cara Ia Mengambil Keputusan

Dalam sebuah sesi diskusi komunitas, Rangga mengungkap bahwa inspirasi terbesarnya berasal dari filosofi dalam permainan strategi klasik—khususnya prinsip “melihat peluang dari ketidakpastian”. Dalam game strategi, momen tak terduga sering kali justru menjadi titik keuntungan bila pemain mampu membaca situasi cepat dan membuat keputusan terukur.

“Scatter hitam itu menarik karena orang melihatnya sebagai misteri. Dalam game strategi, misteri itu bukan ancaman, tapi kesempatan untuk menciptakan narasi sendiri,” ujarnya.

Prinsip ini membentuk cara berpikirnya:

• Tak ada tren yang benar-benar acak; setiap fenomena punya ruang untuk dibentuk ulang.

• Ketidakjelasan justru bisa menjadi fondasi kreativitas.

• Respon cepat dan adaptif lebih penting daripada menunggu inspirasi datang.

Filosofi ini kemudian menjadi DNA dari BlackDrop Studio.

Langkah Konkret: Dari Meme Parodi ke Komunitas Kreatif Serius

Tidak ingin fenomena viral berlalu begitu saja, Rangga menerjemahkan inspirasi tersebut ke strategi nyata:

1. Merancang Identitas Visual yang Berbasis Simbol

Ia mengembangkan “scatter hitam” menjadi simbol transformasi—ikon dari ketidakterdugaan. Dari sini lahir:

• karakter komik hitam-putih

• seri stiker digital

• artwork bertema “chaotic minimalism”

Desain ini menjadi ciri khas studio.

2. Membangun Komunitas Diskusi Kreatif

Ia membentuk grup kecil yang awalnya hanya berisi 15 orang, kini berkembang menjadi ratusan anggota. Mereka rutin mendiskusikan tren internet, strategi konten, hingga filosofi di balik meme.

“Komunitas ini bukan soal mengikuti viral, tapi memahami pola perilaku di balik viral,” kata Rangga.

3. Strategi Pemasaran: Edukasi Melalui Humor

Alih-alih promosi agresif, Rangga mengandalkan pendekatan edukatif:

• membuat video breakdown tentang bagaimana tren terbentuk

• mengajarkan cara memvisualisasikan ide absurd menjadi konten yang bernilai

• mengubah fenomena pop culture menjadi inspirasi desain

Kontennya tidak hanya lucu, tetapi juga membuka wawasan, membuat audiens merasa “lebih pintar” setelah menonton.

4. Kolaborasi dengan UMKM dan Kreator Lokal

BlackDrop Studio mulai bekerja sama dengan penjual merchandise, podcast lokal, hingga komunitas gamer untuk menciptakan produk bertema “fenomena internet yang direinterpretasi”. Hasilnya? Merchandise bertema scatter hitam menjadi salah satu yang terlaris selama dua bulan berturut-turut.

Hasil Positif: Dari Ruang Tamu Menjadi Studio Mini yang Produktif

Berangkat dari fenomena viral yang dianggap “sepele”, BlackDrop Studio kini mulai dikenal sebagai ruang kreatif yang memadukan filosofi strategi, budaya digital, dan desain visual.

Beberapa pencapaian mereka:

• Pendapatan naik 320% dalam 8 bulan, terutama dari jasa desain kampanye viral dan penjualan merchandise.

• Kolaborasi dengan lima UMKM untuk branding berbasis tren internet.

• Komunitas berkembang hingga 700+ anggota aktif, yang sebagian kini menjadi kontributor desain atau admin riset tren.

• Rangga diundang sebagai pembicara lokal tentang “mengolah fenomena pop culture menjadi kreativitas berkelanjutan”.

Lebih dari sekadar studio desain, BlackDrop kini menjadi laboratorium ide—mengungkap bahwa inspirasi dapat datang dari hal-hal yang tampak absurd bila dibaca dengan pola pikir strategis.

“Fenomena seperti scatter hitam mengajarkan saya satu hal,” ucap Rangga sambil tersenyum, “bahwa kreativitas hidup di ruang yang paling tidak terduga.”

Dan dari ruang itulah, ia membangun masa depan.